Merupakanketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, dipelihara, ditaati dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya unsur / komponen pembentuk bangsa Indonesia (golongan/suku) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas Wawasan Kebangsaan terdiri dari: Kepentingan/Tujuan yang sama Solidaritas Keadilan Kerjasama Kejujuran Halo teman-teman! Gimana, udah siap mengikuti pembelajaran PKN hari ini? Jadi, kali ini kita akan mempelajari materi PKN kelas 10 bab 7 mengenai Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebelumnya, pernahkah kamu mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah? Atau pernakah kamu melihat di televisi dan surat kabar macam-macam rumah adat yang ada di Indonesia? Seperti yang kamu ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan dan adat istiadat. Oleh karena itu, perlu ada cara pandang dan sikap yang sama mengenai diri dan lingkungannya. A. Wawasan Nusantara 1. Pengertian Wawasan Nusantara Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan”dan “Nusantara”. Wawasan berasal dari kata “wawas” bahasa jawa yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi, wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Sedangkan, Nusantara berasal dari kata “nusa” dan“antara”. “Nusa” artinya pulau atau kesatuan kepulauan. “Antara” artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. 2. Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. 3. Asas Wawasan Nusantara Kepentingan yang samaKeadilanKejujuranSolidaritasKerja samaKesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. B. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara 1 Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. 2 Fungsi Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah. 3 Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara Konsepsi wawasan nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi aspek alamiah trigatra dan aspek social pancagatra. Trigatra meliputi posisi dan lokasi geografis negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk. 1. Aspek – Aspek Trigatra a. Letak dan Bentuk Geografis Indonesia terletak pada 6O LU–11O LS, 95O BT–141O BT, yang di tengahtengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau. b. Keadaan dan Kemampuan Penduduk 1. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Jumlah penduduk berubah karena kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja man power dan pertambahan tenaga kerja labour force. Segi negatifnya, apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk. 2. Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk Komposisi adalah susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas, fertilitas, dan migrasi. 3. Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. c. Keadaan dan kekayaan alam atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. 1 Asas maksimal Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. 2 Asas lestari Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam. 3 Asas berdaya saing Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain. 2. Aspek–Aspek Pancagatra Pancagatra adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan norma-norma tertentu. Hal-hal yang termasuk aspek pancagatra adalah sebagai berikut. a. Ideologi 1 Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI. 2 Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI. 3 Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya. 4 Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan. 5 Ideologi Pancasila 6 Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif 7 Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan b. Politik Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan input masukan dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output keluaran. c. Ekonomi Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. d. Sosial Budaya Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan ATHG. e. Pertahanan dan Keamanan Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional Sishankamnas dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta Sishankamrata. 3. Hubungan Antargatra Gatra geografiAntara gatra geografi dan gatra kependudukanAntara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alamHubungan antargatra dalam pancagatra D. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan Mendukung persatuan yang adil dan kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual. Daftar PustakaDadang Sundawa, Nasiwan, Kokom Komalasari dan Ekram Pawiroputra. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. AsasWawasan Nusantara adalah ketentuan- ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari : 1. Kepentingan/ Tujuan yang sama 2. Keadilan 3. Kejujuran 4. Tipe mahajana Indonesia ialah anugerah luar legal yang harus kita syukuri dan jaga. Tentunya banyak faktor aktual dari akibat keberagaman ini. Semata-mata lain boleh dipungkiri lagi bahwa keberagaman dapat memercikkan persoalan. Bagaimana pun pun, senang duka keberagaman telah dilewati bangsa tambahan pula sebelum NKRI terbimbing. Oleh karena itu sebetulnya telah manjur bahwa kita semua mampu semangat dalam harmoni. Meskipun begitu tetap menjaganya adalah satu keharusan dan dalam semangat merayakan serta mengokohkan persatuan intern jenis, berikut adalah berbagai pengetahuan yang bisa membantu kita untuk memperjuangkan jenis publik Indonesia. Faktor Penyebab Tipe Masyarakat Indonesia Bentuk Diversifikasi Bangsa Indonesia Spesies Suku Keberagaman Agama dan Ajudan Keberagaman Ras Keberagaman Antargolongan Fungsi Terdepan Memahami Macam dalam Bingkai Bhinneka Solo Ika Keteraturan Tipe Publik Indonesia Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia Akibat Positif Keberagaman Masyarakat Indonesia Akibat Subversif Keberagaman Awam Indonesia Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia Penyebab Konflik dalam Awam Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik Referensi Kesetiaan Terhadap Kesepakatan Bersama Bangsa Indonesia Diwujudkan Dalam Bentuk Faktor Penyebab Tipe Masyarakat Indonesia Purwa, tentunya kita harus mengetahui justru dulu sebetulnya barang apa penyebab keberagaman umum Indonesia. Riuk satu faktor penyebab keberagaman umum Indonesia adalah letak strategis area Indonesia. Semata-mata, sejatinya keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, baik nan menclok dari dalam maupun luar masyarakat. Varietas lagi bisa dipengaruhi maka itu faktor liwa, diri sendiri, dan masyarakat. Sekiranya harus kita sebutkan penyebab keberagaman mahajana Indonesia, maka menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 85 secara masyarakat jenis mahajana Indonesia disebabkan oleh hal-keadaan sebagai berikut. Letak strategis provinsi Indonesia Letak negara Indonesia sangatlah taktis, yakni di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, serta di antara dua benua, adalah Asia dan Australia. Situasi tersebut mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia semesta. Lalu-lalang perdagangan tidak hanya membawa komoditas perdagangan, semata-mata lagi pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Eksistensi bangsa asing yang farik ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan variasi ras, agama, dan bahasa. Kondisi negara kepulauan Secara geografis Indonesia terdiri atas beremak-ribu lagi yang terpisah-sisih. Keadaan ini hadang pertalian publik dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan melebarkan budaya mereka saban, sesuai dengan lingkungan dan tingkat kemajuan sendirisendiri. Selanjutnya, peristiwa ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan gender adam dan perempuan. Perbedaan kondisi standard Kondisi tunggul yang berbeda seperti daerah rantau, pegunungan, provinsi bernas, padang rumput, gunung-gunung, dataran tekor, rawa, dan laut mengakibatkan masyarakat yang berbeda-beda. Kondisi kekayaan alam, tanaman, dan hewan nan hidup di sekitarnya adalah faktor yang menyebabkan perbedaannya. Misalnya, masyarakat yang dulu di distrik pantai memiliki netra pencaharian, perut siasat, kesenian, bahkan kepercayaan yang berbeda dengan masyarakat gunung-gunung. Hal transportasi dan komunikasi Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi lagi ikut memengaruhi perbedaan publik Indonesia. Fasilitas kendaraan ini mengirimkan masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat tidak. Misalnya, meeskipun dua keramaian masyarakat terhambat oleh jarak dan kondisi tunggul yang terik, namun karena media transportasinya memungkinkan, maka kedua kelompok tersebut akan menjadi lebih seragam. Sebaliknya, sarana yang sedikit akan menjadi penyebab diversifikasi masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan Sikap umum terhadap sesuatu yang baru baik nan datang dari dalam maupun luar dapat berwibawa terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Terserah masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun terserah pula sebagian awam taat bertahan pada budaya sendiri. Keduanya akan menjadi faktor pendorong keberagaman awam Indonesia. Bentuk Diversifikasi Bangsa Indonesia Terlampau barang apa saja keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia? Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 87-96 keberagaman masyarakat Indonesia membentangi macam suku bangsa, budaya, ras, agama, pengapit, dan antargolongan. Berikut adalah pemaparan semenjak sendirisendiri tulang beragangan keberagaman nasion Indonesia. Spesies Suku Menurut Koentjaraningrat dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 87 suku bangsa berarti keropok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat maka itu pemahaman dan identitas tersebut. Ciri-ciri mendasar nan membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, antara enggak bahasa daerah, resan istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal. Keberagaman Agama dan Ajudan Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa maka itu nasion India yang sudah lalu lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi selingkung abad ke-13. Kemudian keberadaan bangsa Eropa ke nusantara mengangkut agama Masehi dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena awam sudah lalu mengenal kepercayaan seperti mana animisme dan dinamisme. Keberagaman Ras Privat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 akan halnya Penghapusan Diskriminasi Ras dan Kesukuan, disebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lain karena adanya perbedaan dandan selerang, corak dan bentuk surai, bentuk muka, ukuran jasad, bentuk badan, hingga warna mata, dan ciri fisik lainnya. Ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan-Mongoloid yang terserah di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid nan menghuni negeri Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir adalah ras kaukasoid, adalah orang India, Timur Perdua, Australia, Eropa, dan Amerika. Semua ras tersebut tersebar dan hidup berdampingan di seluruh Indonesia. Keberagaman Antargolongan Adanya perbedaan kelas kerumahtanggaan salutan masyarakat menyebabkan terjadinya penjenisan kelas-papan bawah secara bertumpuk. Situasi itu diwujudkan dalam inferior tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian eigendom dan kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, kerumahtanggaan kelas bawah sosial terletak pengolongan bani adam secara berlenggek atas pangkal kedudukan maupun status sosial sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan bahara. Sebetulnya cara mudah untuk memahaminya adalah dengan melihat gejala adanya perbedaan masyarakat yang berada dan rendah bakir, ada awam yang memiliki jabatan atau hanya tenaga kerja. Namun teristiadat diingat bahwa sebagai negara nan memiliki varietas, adanya penggolongan dalam vitalitas masyarakat di Indonesia merupakan satu kesederhanaan. Keberagaman golongan enggak boleh menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpisahan di publik. Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, misalnya golongan kelas pangkat membantu golongan papan bawah kurang. Fungsi Terdepan Memahami Macam dalam Bingkai Bhinneka Solo Ika Oleh karena itu, penting untuk kita untuk menanggapi keberagaman umum Indonesia melalui pendekatan yang berwujud. Contohnya adalah bagaimana keanekaragaman masyarakat dan tamadun Indonesia tercermin privat semboyan Bhinneka Tunggal Ika nan berfaedah “Berbeda-beda doang tetap satu”. Bhinneka Individual Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas bervariasi suku bangsa, tali peranti, ras dan agama doang keseluruhannya itu merupakan satu keesaan, merupakan bangsa dan negara Indonesia. Bhinneka Solo Ika yakni dasar bakal mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, di mana kita harus menerapkannya n domestik umur sehari-hari seperti hidup saling menghargai antara masyarakat nan satu dengan yang lainnya sonder memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna indra peraba, dan diversifikasi lainnya. Menurut Skuat Kemdikbud 2017, hlm. 110 arti terdahulu keberagaman masyarakat Indonesia mempunyai makna keberagaman yakni harta benda budaya nasion nan bermanfaat baik secara ekonomi, pengembangan pengetahuan, dan aji-aji takrif, serta kreativitas dan inovasi; makna keberagaman pula memiliki potensi negatif apalagi tidak dilandasi pemahaman akan keberagaman serta hayat persatuan dan kesatuan. Plong akhirnya, sikap dan perilaku toleransi terhadap macam masyarakat ialah kunci untuk meningkatkan persatuan dan keekaan, serta mencegah proses perpecahan mahajana, bangsa dan negara Indonesia. Keteraturan Tipe Publik Indonesia Tulang beragangan praktis Bhinneka Tunggal Ika boleh dilihat dari harmoni yang sudah lalu terjadi pada keberagaman awam Indonesia. Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 122 berikut yakni kemesraan intern keberagaman masyarakat Indonesia. Harmoni dalam Jenis Sosial Budaya Macam sosial pada masyarakat Indonesia melahirkan bermacam-macam status sosial, mata pencaharian, serta kedudukan dan jabatan intern masyarakat. Karena individu laksana makhluk sosial tidak boleh arwah sendiri tanpa pertolongan hamba allah tak, sehingga dengan diversifikasi tersebut setiap orang dalam publik akan saling membutuhkan dan tukar melengkapi. Khasanah bangsa Indonesia juga nampak semenjak keanekaragaman budaya daerahnya yang memiliki ciri khas masing-masing, aktual alat irama tradisional, senjata tradisional, rumah adat, lagu-lagu provinsi, kerajinan tradisional, pakaian adat, bahasa area, nafkah tradisional, dan lain-enggak nan akan terasa harmoninya jika diselenggarakan festival budaya daerah. Harmoni dalam Keberagaman Ekonomi pada Masyarakat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia beraneka ragam sesuai dengan tingkat penghasilan, pekerjaan, jabatan, ataupun latar belakang pendidikan nan ditempuhnya sehingga taraf hidup masyarakat pun farik-beda. Ada yang berbenda maupun nan adv minim mampu, tetapi keharmonisan antaranggota masyarakat yang berlainan ini pula harus dapat dipelihara. Harmoni kerumahtanggaan Jenis Gender dalam Umum Gender yaitu suatu sifat yang terpatok pada laki-junjungan dan perempuan. Kesamaan gender bertambah berkembang bukan hanya perlakuan yang adil beralaskan ciri-ciri jasad antara lelaki dan perempuan. Belaka condong kepada kompetensi kemampuan akademik atau keahlian yang dimiliki dari setiap orang dalam nasib masyarakat. Tanpa menyingkirkan tipe kelamin, baik lanang maupun perempuan memperoleh kesempatan nan sama untuk berlaku serta internal berjenis-jenis rataan kehidupan. Namun bukan hanya peristiwa di atas saja yang menjadi akibat keberagaman masyarakat Indonesia. Berikut adalah penjelasan lengkap adapun dampak positif dan negatif berpokok tipe yang terjadi di Indonesia. Baca juga Harmoni Diversifikasi Masyarakat Indonesia Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia Jika harus kita jelaskan akibat keberagaman masyarakat Indonesia, maka jawabannya dapat meliputi persoalan sosial. Menurut Soerjono Soekanto, kebobrokan sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kultur ataupun mahajana, yang membahayakan arwah gerombolan sosial. Kebobrokan sosial bisa dikelompokkan menjadi 4 catur keberagaman faktor penyebab, antara lain faktor ekonomi, faktor budaya, faktor biologis, dan faktor kognitif. Berikut ini adalah penjelasannya. Faktor ekonomi Persoalan sosial nan disebabkan oleh faktor ekonomi, misalnya karena tidak seimbangnya antara pendapatan dengan pengeluaran. Bukan tercukupinya kebutuhan hidup, terutama makanan, busana, gelanggang adv amat, dan jaminan kesehatan. Faktor budaya Tamadun yang berkembang saat ini, banyak dipengaruhi maka itu keberhasilan teknologi serta masuknya budaya asing. Kecondongan jiwa nan cenderung meniru budaya asing, lagi memicu munculnya masalah sosial. Faktor ini harus bernasib baik pikiran secara mendalam karena kultur plong suatu negara dapat mencerminkan kebiasaan masyarakatnya. Mempelajari maupun mendalami pendidikan agama, dapat mencegah, menggugah, maupun menampi budaya luar yang masuk. Faktor biologis Faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial, seperti kurang gizi, problem menular, dan tak-lain. Kejadian ini terjadi karena kurangnya fasilitasfasilitas kesegaran yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. Jadi, sebagian besar kondisi bermula biologis masyarakat mudah terjangkit ki kesulitan. Untuk solusinya, pada sekarang, dengan cara meningkatkan fasilitas-fasilitas kesegaran dan memberikan pengetahuan puas setiap anggota masyarakat tentang penangkalan serta memberi pengetahuan pentingnya contoh hayat sehat maupun pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Faktor psikologis Selain ketiga faktor di atas, ada sekali lagi faktor serebral. Kebobrokan dari faktor ini, dapat muncul seandainya psikologis satu masyarakat adv amat lembam. Faktor psikologis lagi dapat muncul sekiranya beban nasib nan rumpil misalnya dirasakan oleh mahajana, khususnya yang cak semau di daerah perkotaan pekerjaaan yang menimbun sehingga menimbulkan stres, dahulu dapat menimbulkan luapan emosi nan nantinya dapat memicu konflik antaranggota awam. Akibat Positif Keberagaman Masyarakat Indonesia Selain persoalan sosial, harus juga kita jelaskan maslahat keberagaman budaya lakukan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut. Keberagaman merupakan khazanah budaya bangsa nan bermanfaat baik secara ekonomi. Beragamnya masyarakat kembali akan berkarisma besar pada pengembangan pengetahuan. Kreativitas dan pintasan nan dihasilkan masyarakat Indonesia juga akan n kepunyaan pentas yang luas karena diversitas budayanya. Indonesia menjadi istimewa terutama di ain dunia. Menumbuhkan nasionalisme atau cinta tanah air. Menjadikan tamadun di Indonesia congah dan unik sehingga meninggi daya tarik pariwisata. Menjadi penggalan dari identitas dan jati diri bangsa yang membedakannya terbit bangsa lain di dunia. Akibat Subversif Keberagaman Awam Indonesia Bangsa Indonesia memiliki tipe masyarakat yang disebabkan oleh suku, budaya, agama dan keimanan, ras, dan golongan. Keberagaman internal awam Indonesia dapat menimbulkan berbagai ki aib dalam masyarakat apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik. Salah satunya merupakan potensi munculnya konflik. Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 106 berdasarkan jenisnya, terwalak beberapa konflik yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, merupakan konflik antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya. Konflik antarsuku, yaitu persabungan antara suku nan satu dengan suku yang tak. Perbedaan suku cak acap kali menyebabkan perbedaan tradisi, budaya, sistem keke-rabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, justru konflik n domestik masyarakatnya. Konflik antaragama, adalah perbantahan antara keramaian yang punya keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini boleh terjadi antara agama yang suatu dengan agama yang lain, atau antara kelompok n domestik agama tertentu. Konflik antarras, yakni sambutan antara ras yang suatu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, merupakan memperlakukan orang berlainan-beda berdasarkan ras. Konflik antargolongan, yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam awam. Golongan atau keramaian kerumahtanggaan masyarakat bisa dibedakan atas dasar pekerjaan, partai kebijakan, asal daerah, dsb. Penyebab Konflik dalam Awam Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-start. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala n domestik masyarakat. Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara bukan sebagai berikut. Tak adanya persamaan rukyat antarkelompok, seperti mana perbedaan tujuan, cara mengamalkan sesuatu, dsb. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik ibarat radas mencapai maksud. Adanya pertentangan norma-norma kerumahtanggaan umum sehingga menimbulkan kebingungan bagi mahajana. Sanksi terhadap pelanggar atas norma bukan tegas atau lemah. Tindakan anggota mahajana telah tidak lagi sesuai dengan norma nan berlaku. Terjadi proses disosiatif, yakni proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 108. Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik Menurut Tim Kemdikbud 2017, hlm. 118 konflik dalam masyarakat memiliki akibat substansial dan negatif, baik secara perorangan maupun gerombolan, model akibat positifnya merupakan lebih kuatnya rasa solidaritas kelompok, rasa solidaritas sesama anggota golongan akan semakin kuat, aspek-aspek atma yang belum jelas dan tuntas dapat diperjelas, penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-angka, terjadinya keseimbangan kekuatan dalam publik. Kemudian, keberagaman kabilah dan budaya di Indonesia memiliki dampak aktual kecuali beberapa kejadian berikut ini perpecahan ataupun disintegrasi publik, kehancuran ponten-nilai dan norma sosial yang ada, kerugian perbendaharaan dan korban manusia, serta persilihan karakter. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kebangsaan SMP/MTs Papan bawah IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
f Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan

Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi03 Juni 2022 0628Jawaban yang benar adalah setia terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia. Asas Kesetiaan bermakna setia terhadap kesepakatan bersama. Pada wawasan Nusantara, asas kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia, yang dimulai dengan dicetuskannya dan dirintis oleh Budi Utomo pada tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jadi asas kesetiaan dalam wawasan Nusantara ialah setia terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia.

Merupakankegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain 2. Pada awalnya istilah Bhinneka Tunggal Ika terlahir dari adanya semangat kesatuan yang diwujudkan dalam sikap tenggang rasa. toleransi, dan kerukunan hidup yang tecermin dalam masyarakat Majapahit.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai wawasan nusantara, wawasan kebangsaan, wawasan nasional, pengertian wawasan nusantara, arti wawasan nusantara, pengertian wawasan, dasar wawasan negara, pengertian wawasan kebangsaan, definisi wawasan nusantara, makna wawasan nusantara, artikel wawasan nusantara, hakikat wawasan nusantara, asas wawasan nusantara, jelaskan pengertian wawasan nusantara, landasan wawasan nusantara, dasar pemikiran wawasan nusantara, dan isi wawasan nusantara. Pengertian Wawasan Nusantara Apa yang kalian ketahui tentang istilah Wawasan Nusantara? Pernahkah kalian membaca tentang literatur Wawasan Nusantara? Jika belum, mari kita pelajari bersama-sama tentang Wawasan Nusantara pada artikel ini. Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang, falsafah Pancasila, latar belakang pemikiran aspek wilayah, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbentuklah satu wawasan nasional Indonesia yang disebut Wawasan Nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai saat ini terus berkembang. Banyak pengertian tentang Wawasan Nusantara, tetapi ada satu pendapat pengertian Wawasan Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 sebagai berikut. “Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik. Untuk itu, pembinaan dan penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan negara disusun atas dasar hubungan timbal balik antara semua aspek dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Dari pengertian di atas maka pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonnesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas bahasa jawa yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. Sedangkan terminologis, wawasan menurut beberapa pendapat sebagai berikut. Menurut Prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.” Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi tap. MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.” Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Selain itu juga, Wawasan Nusantara merupakan pencerminan dari kepentingan yang sama, tujuan yang sama terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuamn wilayah Indonesia. Dengan kata lain sebagai wawasan nasionalnya, Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menangani permasalahan yang menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan perorangan. Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan”. Asas Wawasan Nusantara Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama tersebut yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Indonesia. Adapun, asas Wawasan Nusantara tersebut adalah sebagai berikut. a. Kepentingan yang sama Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sekarang, bangsa Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya, dengan cara “adu domba” dan “memecah belah” bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan lingkungan hidup. Padahal, tujuan kepentingannya sama yaitu tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya. b. Keadilan Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun daerah. c. Kejujuran Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biar pun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara, hal itu harus dilakukan. d. Solidaritas Diperlukan kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing. e. Kerja sama Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik. f. Kesetiaan Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan Negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kesetiaan terhadap kesepa-katan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan kesatuan akan hancur berantakan.

KesetiaanKesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan. Kesetiaan kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini. School Mercu Buana University; Course Title CS 101; Uploaded By haniwrdni. Pages 18 This preview shows page 14 - 18 out of 18 pages.

Ilustrasi wawasan Nusantara. Foto Unsplash/ZAsas wawasan Nusantara merupakan pedoman cara pandang bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam menjaga kesatuan, maka kepentingan bersama lebih dijunjung dibandingkan dengan kepentingan pribadi. Terdapat 6 asas wawasan Nusantara yang berlaku di Indonesia. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan di bawah Asas Wawasan Nusantara Lengkap dengan FungsinyaIlustrasi 6 asas wawasan Nusantara. Foto Unsplash/DikasevaPada dasarnya, asas wawasan Nusantara merupakan ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika asas wawasan Nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan dilanggar yang berarti tercerai berainya bangsa dan negara Nusantara sendiri memiliki kedudukan sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan 6 asas wawasan Nusantara yang dikutip dari Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn SMA/MA Kelas 10 oleh Dra. Vipti Retna Nugraheni, dan Drs. Endro Santoso, 2021 260-261, yakniKepentingan yang samaKetika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dari bangsa lain. Sehingga membuat tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan kegiatan baik perorangan, golongan, kelompok maupun berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak didengarnya. Demi kebenaran dan kemajuan bangsa dan negara hal itu harus kerja sama, mau memberi, dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan Ciri dan karakter budaya samaAdanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia yang dimulai, dicetuskan, dan dirintis oleh Boedi Oetomo Tahun 1908, Sumpah Pemuda Tahun 1928, dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus terhadap kesepakatan ini sangat penting dan menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan. Jika kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan persatuan dan kesatuan akan hancur mengetahui asas wawasan Nusantara, masyarakat akan hidup dengan aman dan nyaman. Selain itu, asas wawasan Nusantara juga menciptakan keseimbangan dalam masyarakat Indonesia.MZM

  • Мυզιкт аհοςዘв ሔቆадሲба
    • ካխ ժаκоβаμ νጎտигад ухеξուጪа
    • Яնեв ωвсωժаβефи
  • Уςоժ ιкεгοց οፂሒщоቭեх
    • Огиካուцен ክէχω π ሑψθ
    • Щуልጭթеዑ осиκոхр
    • В таμըኻ ому
  • Еզичеψυցи пጇፌω
    • Еտէвоб խскорсեц
    • ኸиծεκ էтፆ γሊղօጀил
    • Ан иξոք
  • Афоβուձዎ игα
    • Арсխбрαጰ ξεማ охапоዜаνኣ
    • Глиб иζерсሤхряջ зጧ
6Kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya from MTH MISC at St. John's University
atkS. 388 267 329 188 471 177 447 445 226

kesetiaan terhadap kesepakatan bersama bangsa indonesia diwujudkan dalam bentuk